JURNAL
HARIAN
(Refleksi Diri)
Pertemuan 2: Penilaian
Autentik
1. Apa
yang telah saya pahami?
Pada
pertemuan ini kami membahas mengenai penilaian autentik dalam matematika. Ada beberapa hal yang saya pahami:
a.
Penilaian
Autentik adalah
pengukuran atas proses dan hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan
pengetahuan (kognitif). Artinya penilaian autentik
dilakukan secara menyeluruh pada proses pembelajaran dari awal hingga akhir.
b.
Objek
penilaian dalam proses pembelajaran adalah guru, sementara subjeknya adalah
siswa, kepala sekolah dan pengawas. Sasaran penilaian terletak pada tujuan
pebelajaran, unsur dinamis pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran.
c.
Tes merupakan
alat pengukur, nilai yang diperoleh merupakan pengukuran, kesimpulan
atau cara memaknai pengukuran yang diperoleh disebut sebagai penilaian,
dan perlakuan yang diberikan akibat penilaian disebut sebagai evaluasi.
d. Cara bertanya kepada siswa
yang berkemampuan rendah adalah dengan mengajukan pertanyaan yang diyakini guru
akan dapat dijawab oleh siswa. Sedangkan cara bertanya kepada siswa yang
berkemampuan tinggggi adalah dengan mengajukan pertanyaan yang kompleks,
tanyakan alasannya dan apa kaitannya.
2. Apa
yang belum saya pahami?
Dalam
pembelajaran matematika, siswa terkadang kesulitan dalam memahami materi yang
kompleks, apalagi persepsi siswa terhadap matematika terkadang kurang baik,
sehingga siswa tidak antusias untuk belajar. Apa saja usaha-usaha yang dapat
dilakukan oleh guru?
3. Apa
saja usaha-usaha yang dilakukan supaya saya
paham?
Saya mencoba mencari berbagai informasi
dari berbagai sumber termasuk melalui diskusi dengan teman.
4. Apa
yang saya dapatkan dari teman?
Berdasarkan
hasil diskusi dengan teman, ternyata masih banyak hal-hal yang berhubungan dengan
ilmu pedagogik yang tidak diterapkan di lapangan (sekolah). Dari beberapa guru
yang di observasi mulai dari tingkat SD sampai SMA, masih belum memperhatikan
motivasi siswa serta interaksi siswa dan guru. Agar memperoleh hasil yang
maksimal sehingga siswa memahami materi yang di ajarkan, guru dapat menggunakan
berbagai media pelajaran yang edukatif dan interaktif, serta dapat berdiskusi
dengan teman sejawat untuk menemukan strategi yang tepat untuk materi matematika
ang kompleks. Selain itu perlu diperhatikan motivasi siswa. Ini lah PR kami
sebagai calon guru untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa
agar dapat memahami matematika secara menyenangkan tanpa merasa tertekan.
5. Apa
yang saya berikan kepada teman?
Terkait observasi yang kami lakukan
disuatu sekolah, saya menyarankan kepada teman saya yang mengajar untuk
melakukan pembagian kelompok secara heterogen sehingga setiap kelompok memiliki siswa yang pandai yang dapat
membantu teman sekelomoknya memahami materi yang didiskusikan.
Comments
Post a Comment